Minggu, 29 Juli 2018

Obat untuk Rhabdomyolysis

Tujuan pengobatan untuk mencegah kerusakan ginjal adalah untuk memaksimalkan jumlah cairan yang mengalir melalui nefron dan glomeruli di ginjal, pada dasarnya, mencoba mencuci serat mioglobin yang dapat menyumbat filter ginjal. Efeknya adalah meningkatkan output urin, yang bisa diukur dan dipantau.

    Obat-obatan diuretik, seperti furosemide (Lasix) dapat diberikan secara intravena untuk meningkatkan produksi urin. Ini dapat digunakan bahkan jika pasien agak dehidrasi, tetapi pengamatan ketat dari tanda-tanda vital pasien, termasuk tekanan darah dan denyut nadi, diperlukan.

    Jika tanda-tanda vital stabil, manitol juga dapat disuntikkan secara intravena untuk meningkatkan aliran darah ke ginjal dan meningkatkan output urin.

    Natrium bikarbonat dapat ditambahkan ke larutan garam intravena untuk mengubah keseimbangan asam-basa urin.

    Cedera otot mungkin sangat menyakitkan, dan obat nyeri narkotika mungkin diperlukan untuk mengontrol gejala.

Tindak Lanjut untuk Rhabdomyolysis

Tingkat kreatinin kinase dalam aliran darah cenderung mencapai puncaknya dalam 24 jam setelah cedera, dan pasien biasanya dipantau sampai level ini kembali mendekati kisaran normal.

Kadar potasium mencapai puncak dalam beberapa jam kerusakan otot, tetapi jika ada kerusakan ginjal terkait, kemampuan tubuh untuk membersihkan kelebihan potassium ke dalam urin juga terganggu. Jika dialisis tidak diperlukan, pasien perlu dipantau sampai kadar potasium kembali ke kisaran normal.

Penyebab rhabdomyolysis perlu ditangani dan diperbaiki. Tindak lanjut akan tergantung pada kondisi yang mendasarinya.

Mencegah Rhabdomyolysis

Risiko rhabdomyolysis ada untuk pasien yang memakai obat statin dan fibrat untuk kontrol kolesterol tinggi. Informasi sering diberikan kepada pasien ini untuk menyadari gejala rhabdomyolysis.

Program latihan dan rutinitas perlu direncanakan secara matang untuk mencegah rhabdomyolysis. Ini termasuk menghindari berolahraga dalam kondisi panas yang ekstrim dan minum cairan yang cukup. Kedua situasi ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang meningkatkan risiko kerusakan otot.

Prognosis untuk Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis adalah penyebab persentase yang signifikan dari pasien dengan gagal ginjal. Sementara tingkat kematian untuk penyakit ini adalah sekitar 5%, risiko kematian tergantung kesehatan yang mendasari pasien, jumlah kerusakan otot dan cedera terkait lainnya. Jika gagal ginjal terjadi, angka kematian dapat meningkat secara signifikan.

Komplikasi kerusakan otot dapat diminimalkan dengan pengenalan dini rhabdomyolysis dan intervensi medis yang mungkin termasuk hidrasi cairan intravena agresif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar