Minggu, 29 Juli 2018

Rhabdomyolysis

Rhabdomyolysis adalah kondisi yang dapat terjadi ketika jaringan otot rusak karena cedera di mana otot di dalam tubuh rusak (rhabdomyo = otot rangka + lisis = kerusakan cepat). Ada tiga jenis otot dalam tubuh, termasuk:

    otot rangka yang menggerakkan tubuh;
    otot jantung yang terletak di jantung; dan
    otot polos yang melapisi pembuluh darah, saluran pencernaan, bronkus di paru-paru, dan thebladder dan uterus. Otot jenis ini tidak berada di bawah kendali sadar.

Rhabdomyolysis terjadi ketika ada kerusakan pada otot rangka.

Sel otot yang cedera membocorkan mioglobin (protein) ke dalam aliran darah. Mioglobin bisa langsung menjadi racun bagi sel-sel ginjal, dan dapat merusak dan menyumbat sistem penyaringan ginjal. Kedua mekanisme dapat menyebabkan gagal ginjal (komplikasi utama rhabdomyolysis).

Cedera otot yang signifikan dapat menyebabkan pergeseran cairan dan elektrolit dari aliran darah ke sel otot yang rusak, dan ke arah lain (dari sel otot yang rusak ke dalam aliran darah). Akibatnya, dehidrasi bisa terjadi. Peningkatan kadar kalium dalam aliran darah (hiperkalemia) dapat dikaitkan dengan gangguan irama jantung dan kematian jantung mendadak akibat takikardia ventrikel dan fibrilasi ventrikel.

Komplikasi rhabdomyolysis juga termasuk koagulasi intravaskular diseminata, suatu kondisi yang terjadi ketika gumpalan darah kecil mulai terbentuk di pembuluh darah tubuh. Gumpalan ini mengkonsumsi semua faktor pembekuan dan trombosit dalam tubuh, dan pendarahan mulai terjadi secara spontan.

Ketika otot rusak, terutama karena cedera yang hancur, pembengkakan di dalam otot dapat terjadi, menyebabkan sindrom kompartemen. Jika ini terjadi di daerah di mana otot terikat oleh fasia (membran jaringan berserat yang kuat), tekanan di dalam kompartemen otot dapat meningkat ke titik di mana suplai darah ke otot terganggu dan sel-sel otot mulai mati.

Rhabdomyolysis pertama kali diapresiasi sebagai komplikasi yang signifikan dari luka himpitan dan ledakan yang diderita dalam letusan gunung api di Italia, pada tahun 1908. Korban luka ledakan selama Perang Dunia pertama dan kedua membantu lebih memahami hubungan antara kerusakan otot masif dan gagal ginjal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar